pos

Louis Tomlinson

Kamis, 19 Desember 2013

CHAPTER 656

Cahaya memantul ke dalam matanya... Obito tampak tergeletak tak berdaya sambil menatap cahaya Fuuton: Oodama Rasengan Naruto diatas kuncup Shinju. Naruto masih menahan jutsu miliknya diatas sana

"Jalan Naruto..." pikir Obito dalam hati. Setelah cukup lama membuat jutsunya, Naruto akhirnya melemparkan Rasengan super besar itu ke bawah. "Terima ini!!!" teriak Naruto. Rasengan super besar itu dilemparkannya kebawah, mengarah ke Madara

"Mungkin" pikir Obito lagi. Kakashi dan Minato hanya melihat Obito yang kini telah tak berdaya

Di tempat pertarungan Hashirama dan Madara, terlihat Madara dililit oleh akar Naga Kayu jutsu milik Hashirama, sementara Hashirama terlihat tertusuk beberapa tongkat hitam di punggungnya

"Naga kayu itu menyerap chakramu! Ninjutsu yang sebelumnya kau gunakan untuk menyerap chakra sekarang tak berguna!" teriak Hashirama kearah Madara

Whuusszz.... Ngingg..... Fuuton: Oodama Rasengan raksasa Naruto yang sebelumnya ia lemparkan dari atas Shinjuu mulai mendekati Madara. "Dengan kata lain kau tidak bisa bergerak.. ataupun menggunakan Ninjutsu penyerapan milikmu itu!!" teriak Hashirama lagi

Madara yang terdesak melihat Rasengan itu mengarah kepadanya

"Kau hebat sekali anak Hokage Keempat! Saat tercipta celah, aku akan menyegelnya!!" batin Hashirama sambil menjauh dari radius Rasengan Naruto

Dari jauh, tampak ledakan besar, artinya Rasengan itu telah mengenai Madara, berkat ledakan tersebut, Shinobi Aliansi tau lokasi pertarungan Madara dan Hashirama

"Naruto melemparkannya kearah sana... Itu berarti Madara juga ada disana!!" ucap salah satu shinobi Pasukan Aliansi sambil berlari bersama dengan para shinobi yang lain menuju lokasi ledakan tersebut

"Naruto.. disini, ayo!!" Sai terbang dengan burung tintanya menghampiri Naruto yang ada diatas kuncup Shinju. "Sai!Terima Kasih!" ucap Naruto temannya datang membantu

Scene berpindah, terlihat Gaara sedang berbincang dengan Shukaku, mantan Bijuu miliknya dulu saat ia menjadi Jinchuuriki.

"Shukaku, aku ingin kau pinjamkan kekuatanmu untuk menyegel Madara" ucap Gaara. "Maksudmu dengan jurus Sabaku Soutaishou?" balas Shukaku

"Ya, tapi versi besarnya" jawab Gaara sambil terbang kearah Shukaku. "Whahaha! Sekarang aku tak terikat dengan Jinchuuriki lagi... kenapa aku menuruti perintahmu?" ucap Shukaku

"Aku tidak menyuruhmu... Aku hanya meminta kebaikan hatimu. Jika kau tidak mau ya tidak apa-apa, aku akan minta bantuan kepada yang lain" lanjut ucapab Gaara. Mendengar permohonan itu, Shukaku hanya terdiam

"Naruto Uzumaki... aku tahu kau sekarang berteman baik dengan Bocah Rubah itu, Garaa..." batin Shukaku. "Kalau kau tidak mau membantuku, bicaranya nanti saja ya, aku pergi" Gaara menjauh

"Seekor Rubah bisa berubah sebanyak 7 kali, sedangkan Rakun bisa sebanyak 8 kali! Aku tidak mau kalah dengan Rubah bodoh itu!"

Catatan: Dalam peribahasan Jepang disebutkan, berdasarkan tradisi Jepang bahwa Rakun dan Rubah bisa berubah wujud menjadi bentuk lain menjadi manusia, jadi maksudnya diatas adalah bahwa Shukaku menyatakan kalau Rakun lebih unggul dari Rubah (Kurama).

"Aku tidak menuruti permintaanmu, aku mau karena kemauanku sendiri ya! Tunjukan jalannya!" ucap Shukaku. "Kearah sini..." balas Gaara dengan tersenyum

"Tunggu!" terdengar suara yang ternyata suara Son. "Kita juga mau membantu" Ternyata itu adalah semua Bijuu yang juga mau ikut membantu, Son teringat saat pertemuannya dengan Naruto di alam Jinchuurki

"Jangan khawatir, kita melakukannya atas kemauan kami sendiri, kita ingin membantu Naruto" ucap Son. "Terimakasih..." ucap Gaara sambil menundukkan kepala

"Hey Shinobi Pasir, apa kau juga teman Naruto?" tanya Son kepada Gaara. "Yaa... Dia adalah teman pertamaku" ucap Gaara dengan penuh keyakinan

"Aku mengerti..." ucap Son
"Ayo bergegas!!" perintah Gaara

Scene kembali ke tempat Madara dan Hashirama, terlihat Madara sudah dalam posisi tertahan segel balok milik Hashirama

"Setidaknya kita telah membuatnya tidak berdaya, kita tidak bisa mengalahkannya hanya dengan Jutsu Naruto, sekarang kami hanya perlu menunggu para Shinobi untuk menyegelnya!" ucap Hashirama

Dalam keadaan terjepit, Madara tersenyum licik seperti mempunyai suatu rencana.

"Uhhuuk.. Uhhukk!" Di tempat lain, terlihat Obito masih berbaring dan terbatuk kesakitan, Kakashi dan Minato yang masih berada bersamanya pun kaget.

"Para Bijuu telah keluar dari dalam tubuhnya, jadi sekarang Obito akan..." Minato khawatir

Tiba-tiba Yin Kurama dalam diri Minato memotong pembicaraan. "Jinchuuriki Juubi berbeda dari yang lain. Dia tidak akan mati meski Bijuu keluar dati dalam tubuhnya, itu karena Gedou Mazou sebagai wadah Juubi masih ada... Banda itu memiliki kekuatan kehidupan yang tinggi" ucap Yin Kurama

"Apa benar begitu? Bagaimana kau mengetahuinya?" tanya Minato. "Hei hei... Lalu siapa yang bisa mengirim chakra Juubi ke 9 tempat yang berbeda setelah membaginya menjadi 9?". "Rikudou Sennin" mereka memulai pembicaraan

"Jika kau mencabut 9 Bijuu sekaligus dia akan sangat lemah dan tidak bisa bergerak untuk beberapa waktu. Itulah yang dialami orang itu" lanjut penjelasan Yin Kurama. "Aku mengerti"

"Kakashi, jangan khawatir dengannya, Kyuubi dalam diriku sudah memberiku informasi". Kakashi akhirnya juga mengerti berkat penejelasan Yin Kurama

Sementara itu Naruto dan Sai menaiki burung tinta milik Sai, mereka mengarah ke tempat Madara dan Hashirama

"Aku ingin kau memperbaiki apa yang telah kau lakukan selama ini, tapi jika kau seperti itu, kurasa sebaiknya kau tetap disini. Sensei, tolong awasi Obito!" ucap Kakashi yang hendak pergi menuju lokasi Madara. "Baiklah" jawab Minato

Disaat kondisinya yang hampir sekarat, Obito melakukan sesuatu, nampak seperti segel tangan sebuah Jutsu. "Apa yang akan kau lakukan?" kaget Minato dan Kakashi

"Apa yang dilakukan oleh orang yang telah aku menfaatkan dulu, yang menghinatiku." ucap Obito. "Jangan-jangan kau bermaksud..." ucap Kakashi

"Aku tak pernah menyangka bahwa suatu hari aku akan melakukan hal yang sama" Obito sambil membayangkan Nagato dulu

GEDOU RINNE TENSEI NO JUTSU!!!

"Ta.. tapi jika kau gunakan jutsu itu, kau akan..." Kakashi tak percaya dengan apa yang dilakukan mantan rekannya itu. "Itu pasti jutsu yang harus di tukar dengan nyawa penggunanya" Minato keheranan

"Sekarang aku mengerti alasannya, kenapa Nagato menghianatiku" Obito masih membayangkan Nagato dan Naruto. "Perasaan seseorang bersama-sama.. terhubung dengan yang lainnya bisa menjadi sangat kuat. Nagato dan Naruto adalah murid Jiraiya, bisa dibiang kalau aku kalah oleh Jiraiya. Sensei... dia adalah gurumu, seseorang yang membesarkanmu menjadi seorang Hokage" lanjut Obito

"Dan aku adalah muridmu, seseorang yang menyerah untuk menjadi seorang Hokage. Dan menghentikan perasaan yang menyatu, kurasa aku tidak pantas untuk bertemu dengan Rin di alam sana" masih ucap Obito

"Apa kau tak apa dengan itu? Kau tetap bisa hidup dan menebus semua kesalahanmu" tanya kakashi. "Tidak... Aku tidak boleh menerima sesuatu semudah itu" jawab Obito

Tiba-tiba muncul tangan hitam dari dalam tubuh Obito, "Sekarang aku akan ikut beraksi juga".

Sementara itu Madara dari jauh berkata sesuatu. "Mari bertukar, sekarang saatnya menyerang balik"

"Berhenti membual! Perang telah usai!" ucap Hashirama

Naruto dan Sai akhirnya sampai dan mendarat. "Sai!" perintah Naruto. "Aku Tahu! Fuinjutsu Koshitandan!!" Harimau terbuat dari tinta terbentuk dan menyerang Madara

"Naruto, aku harus berterima kasih padamu. Dengan mengeluarkan semua Bijuu dari Obito, aku tak perlu usaha untuk melemahkan dia" ucap Madara

Sementara itu di tempat Obito. "Maaf Obito, inilah alasan kenapa aku terus bertahan sampai akhir" terdengar suatu suara yang ternyata adalah Zetsu Hitam dari tubuh Obito

"Zetsu Hitam!" ucap Obito tak bisa mengendalikan dirinya sendiri . Apa ini!!?" Minato dan Kakashi yang masih bersmanya makin keheranan dengan apa yang dilihatnya

"Bagus tinggal sedikit lagi!" ucap Sai yang mulai menyegel Madara. Segel Sai mulai dilakukan, namun apa daya, Rinne Tensei sepertinya sudah dilakukan. Zetsu Hitam mulai meyelimuti Obito

Blarrr!!!!! Tempat Madara berada tiba-tiba saja meledak. Segel-segel yang membendung dirinya telah dihancurkan. "Akhirnya aku bisa bertarung dengan normal!, akhirnya rasa dari tubuh yang asli! Aku bisa merasakan darahku bergejolak dan kulit yang menari dalam pertarungan!!!" ucap Madara dengan tubuh barunya, dan yang paling berbahaya kini telah lahir kambali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar